Sabtu, 20 Oktober 2012

perahu motor

Setelah sekian lama merantau akhirnya tiba juga dikampung halaman yang tercinta. Meskipun sering dilanda banjir tetapi masyarakat setempat lebih banyak memilih tetap tinggal disana. Ada satu hal yang tidak bisa dilupakan dimana pada sore hari kita dapat berkumpul dibawah pohon terembesi (colok e) penduduk setempat menyebutnya pantai lao salo. Memang ditempat kami tidak ada pantai tetapi bagi masyarat setempat menganggapnya sebagai tempat pelepas leleah setelah beraktivitas seharian nama tersebut diaplikasi dari pantai losari yang ada di kota makassar.Sistem transfortasi menuju kesana sangatlah sulit hanya mengandalka sebuah perahu motor.
Disungai ini pula terdapat hewan langka yang belum pernah saya temui di tempat lain hewan ini sejenis biawak tapi memiliki sirip di bagian ekor penduduk setempat menamainya piccara. Warga sekitar tidak berani mengganggu apa lagi menangkapnya karna dipercaya masih saudara sama buaya. Disungai tersebut tedapat buanya tetapi tidak pernah mengganggu masyarakat yang sedang mandi ataupun mencuci disungai. Ada yang percaya bahwa buaya yang ada disungai tersebut tidak akan mengganggu kalau tidak sesumbar karna menurut mereka buaya yang ada disungi itu adalah saudara kembar dari keluarga mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar